Dewasa ini, semakin banyak pemuda yang melanjutkan jenjang pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Hal ini tentunya berdampak positif bagi kemajuan bangsa ini ke depan jika pendidikan di kampus berjalan dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya, pendidikan di dunia kampus masih menyisakan beberapa permasalahan mulai seperti kualitas mahasiswa.
Kualitas mahasiswa sekarang ini terbilang cukup memprihatinkan. Daya baca mahasiswa masih rendah. Jumlah mahasiswa berprestasi tiap kampus pun masih belum maksimal. Perilaku mahasiswa pun masih banyak yang memprihatinkan seperti membuang sampah sembarangan, parkir sembarangan, terlambat saat mengikuti perkuliahan, dan sebagainya. Permasalahan yang terjadi di kalangan mahasiswa tidak terlepas dari beberapa faktor seperti motivasi mahasiswa, pergaulan, dan sebagainya.
Motivasi mahasiswa berasal dari banyak faktor mulai dari orang yang dikagumi, lingkungan, dan sebagainya. Orang yang dikagumi pun bisa berasal dari berbagai kalangan seperti teman, senior, tokoh masyarakat, dan lain-lain. Tidak sedikit mahasiswa yang lebih memilih teman sebayanya untuk dijadikan sosok motivator.
Berdasarkan pengamatan pribadi, mahasiswa-mahasiswa di perguruan tinggi bbisa diklasifikasikan menjadi beberapa jenis seperti mahasiswa pebisnis, mahasiswa aktivis, mahasiswa yang mengejar prestasi akademis, mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang kuliah-pulang), dan lainnnya. Beberepa jenis mahasiswa tersebut sering dijadikan motivator bagi mahasiswa yang belum menemukan jati dirinya.
Mahasiswa pebisnis merupakan suatu sebutan bagi mahasiswa yang hobi berbisnis. Mereka berani melakukan berbagai hal beresiko yang ada di dunia bisnis. Mereka umumnya sudah mampu mencukupi biaya kebutuhan hidup mereka secara mandiri tanpa meminta uang dari orang tua. Ada yang berbisnis kecil-kecilan hingga menegah ke atas. Mahasiswa pebisnis pemula umumnya memulai bisnis dari hal sederhana seperti berjualan di kantin kejujuran, berjualan di online shop, dan lainnya.
Mahasiswa aktivis biasanya lebih aktif di suatu organisasi. Mereka meluangkan banyak waktunya untuk mengurusi organisasi yang ditekuninya. Mereka berpemikiran bahwa pengembangan diri lebih cepat melalui organisasi daripada melalui bangku perkuliahan di dalam kelas. Organisasi yang diikuti pun ada berbagai jenis mulai dari internal kampus (Himpunan Mahasiswa juusan), Unit Kegiatan Mahasiswa, maupun elsternal kampus (organisasi masyarakat).
Ada juga mahasiswa yang gemar mengejar prestasi akademis. Mereka gemar mengikuti berbagai lomba-lomba seperti lomba menulis, plan bisnis, cipta puisi, dan sebagainya. Ada beberapa alasan mereka dalam mengikuti lomba di antaranya ialah ingin menambah pengalaman, ingin menambah relasi, mengejar eksistensi, maupun ingin mecari uang jajan dari hadiah lomba yang diadakan.
Selain beberapa hal di atas, ada juga mahaisswa kupu-kupu (Kuliah-Pulang Kuliah-Pulang). Mereka umumnya hanya mengikuti perkuliahan di dalam kelas saja. Mereka sibuk mengejar nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Mereka tidak peduli dengan dunia luar seperti organisasi kemahasiswaan dan semacamnya. Sisi positifnya ialah mereka bisa lebih fokus dalam mempelajari mata kuliah yang diambilnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar